my love

my love

Sabtu, 20 Desember 2014

Proses Pengelolaan Air Limbah

PENGOLAHAN AIR BAKU MENJADI AIR BERSIH

Sebelum dialirkan ke pelanggan, air baku melalui serangkaian proses pengolahan di IPA (lihat Dimanakah Air Baku untuk Air Bersih Jakarta Diolah?) hingga menjadi air bersih. Terdapat 5 tahap proses pengolahan sampai menjadi air bersih. Tahapan proses pengolahan tersebut adalah koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi.
Tahap pertama adalah koagulasi yaitu proses pencampuran bahan kimia (koagulan) dengan air baku sehingga membentuk campuran yang homogen dengan disertai pengadukan cepat. Tipe koagulator terdiri dari tipe hidrolis dan tipe mekanis. Koagulan yang digunakan antara lain Aluminium Sulfat dan Polyaluminium Chloride (PAC). Waktu pengadukan 30 – 120 detik dengan nilai gradien kecepatan (G/detik) > 750.
Tahap kedua adalah flokulasi yaitu proses pembentukan partikel flok yang besar dan padat dengan cara pengadukan lambat agar dapat diendapkan. Tipe flokulator terdiri dari tipe hidrolis, mekanis, dan clarifier. Waktu kontak berkisar 20 – 100 menit. Nilai G/detik berkisat 100 – 5.
Tahap ketiga adalah sedimentasi yaitu proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara pengendapan. Tipe bak sedimentasi terdiri dari bak persegi (aliran horizontal), bak persegi aliran vertikal (menggunakan pelat/tabung pengendap), bak bundar (aliran vertikal – radial dan kontak padatan), serta tipe clarifier. Kedalaman bak berkisar antara 3 – 6 meter (bak persegi dan bak bundar) serta 0,5 – 1 meter (clarifier). Waktu retensi 1 – 3 jam (untuk tipe bak persegi horizontal dan bak bundar), 0,07 jam (waktu retensi pada pelat/tabung pengendap), dan 2 – 2,5 jam (tipe clarifier).
Tahap keempat adalah filtrasi (saringan pasir cepat) yaitu proses pemisahan padatan dari air melalui media penyaring seperti pasir dan antrasit. Jenis saringan terdiri dari saringan biasa (gravitasi), saringan dengan pencucian antar saringan, dan saringan bertekanan. Kecepatan penyaringan 6 – 11  m/jam (saringan biasa dan saringan dengan pencucian antar saringan) dan 12 – 33 m/jam (saringan bertekanan).
Tahap kelima adalah desinfeksi yaitu proses pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi zat organik pada air baku dan mematikan kuman/organisme. Desinfektan yang digunakan antara lain gas khlor dan kaporit.
unitproses
- See more at: http://blogs.brpamdki.org/pengolahan-air-baku-menjadi-air-bersih/#sthash.5LjaYAxS.dpuf

Sekilas tentang Emas

Sekilas Tentang Emas

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol au(bahasa latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Emas termasuk golongan native element, dengan sedikit kandungan perak, tembaga, atau besi. Berbentuk kristal isometric octahedron atau dodecahedron. Specific gravity 15,5-19,3 pada emas murni. Makin besar kandungan perak, makin berwarna keputih-putihan.
Merupakan sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) dengan kekerasan 2,5-3 skala Mohs yang berarti sangat lembek. Mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi dapat bereaksi dengan klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode isonya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.
Bagamana proses terbentuknya emas

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:

  1. Endapan primer / Deposit PrimerPada umumnya emas ditemukan dalam bentuk logam (native) yang terdapat di dalam retakan-retakan batuan kwarsa dan dalam bentuk mineral yang terbentuk dari proses magmatisme/ vulkanisma, bergerak berdasarkan adanya thermal atau adanya panas di dalam bumi. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal.
  1. Endapan plaser / Deposit SekunderEmas juga ditemukan dalam bentuk emas aluvial yang terbentuk karena proses pelapukan terhadap batuan-batuan yang mengandung emas (gold-bearing rocks, Lucas, 1985) atau sebagai hasil dari pergerakan endapan primer. Dimana pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Seringkali ditemukan bersamaan dengan mineral silikat, perak, platina, pirit dan lainnya.
Kenampakan fisik bijih emas hampir mirip dengan pirit, markasit, dan kalkopirit dilihat dari warnanya, namun dapat dibedakan dari sifatnya yang lunak, berat jenis tinggi, dan seratnya yang keemasan. Emas berasosiasi dengan kuarsa, pirit, arsenopirit, dan perak.
Sifat fisik unsur ini sangat stabil, tidak korosif ataupun lapuk dan jarang bersenyawa dengan unsur kimia lain. Konduktivitas elektrik dan termalnya sangat baik, malleable (mudah dibentuk) dan juga bersifat ductile(Fleksible). Emas adalah logam yang paling tinggi densitasnya.
Orang sering mengira penampakan pirit sebagai emas, karena kilapnya memang menyerupai emas. 
Pirit (Pyrite) dengan rumus kimia FeS2, merupakan salah satu dari jenis mineral sulfida yang umum dijumpai di alam, entah sebagai hasil sampingan suatu endapan hidrotermal ataupun sebagai mineral asesoris dalam beberapa jenis batuan. Tidak ada penciri mineralisasi tertentu jika anda menjumpai pirit, apalagi dalam jumlah sedikit. Secara deskriptif, pirit ini mempunyai warna kuning keemasan dengan kilap logam. Jadi, kalau tidak terbiasa dengan mineral-mineral logam, orang sering menganggapnya sebagai emas.
Secara struktur kristal, baik pirit dan emas sama-sama kubis, namun memiliki sifat yang berbeda. Emas lebih mudah ditempa daripada pirit sedangkan pirit akan hancur berkeping-keping apabila ditempa.
Cara yang cukup mudah untuk membedakan emas dengan pirit adalah dengan melihat asahan polesnya di bawah mikroskop. Biasanya di bawah mikroskop pantul, emas tampak berbentuk tak beraturan dibandingkan pirit yang kadang bentuk kubisnya masih tampak. Meskipun sama-sama isotropik, tetapi kecemerlangan emas tidak dapat ditandingi oleh pirit, begitu juga bentuknya. Cara lain yang lebih canggih adalah dengan menganalisis kandungan kimianya, misalnya dengan microprobe atau SEM plus EDX. Dengan cara ini anda bisa memastikan apakah yang anda sebut pirit itu emas atau pirit?
Apakah pirit mengandung emas? Mungkin saja emas terdapat di dalam pirit, sebagai yang dikenal dengan istilah refractory gold. Emas ini ukurannya sangat kecil atau sering dikatakan sebagai invisible gold, karena ukurannya <0.1 μm, tidak sanggup dideteksi dengan mikroskop elektron. Emas ini biasanya hadir bersama-sama arsen (arsenian pyrite atau arsenopyrite).
Pada industri, emas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas (ekstraksi). Menurut Greenwood dkk (1989), batuan bijih emas yang layak untuk dieksploitasi sebagai industri tambang emas, kandungan emasnya sekitar 25 g/ton (25 ppm).
 
Metode penambangan emas sangat dipengaruhi oleh karakteristik deposit emas primer atau sekunder yang dapat mempengaruhi cara pengelolaan lingkungan untuk meminimalisir dampak kegiatan penambangan tersebut. Deposit emas primer dapat ditambang secara tambang terbuka (open pit) maupun tambang bawah tanah underground minning ). Sementara deposit emas sekunder umumnya ditambang secara tambang terbuka.
Terhadap batuan yang ditemukan, dilakukan proses peremukan batuan atau penggerusan, selanjutnya dilakukan sianidasi atau amalgamasi, sedangkan untuk tipe penambangan sekunder umumnya dapat langsung dilakukan sianidasi atau amalgamasi karena sudah dalam bentuk butiran halus.
Beberapa karakteristik dari bijih tipe vein ( urat ) yang mempengaruhi teknik penambangan antara lain :
  1. Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada badan urat.
  2. Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar.
  3. Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga rentan dengan pengotoran ( dilution ).
  4. Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona geser (regangan), sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya efek dilution pada batuan samping.
  5. Perbedaan assay ( kadar ) antara urat dan batuan samping pada umumnya tajam, berhubungan dengan kontak dengan batuan samping, impregnasi pada batuan samping, serta pola urat yang menjari ( bercabang ).
  6. Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang terbatas, serta mempunyai kadar yang sangat erratic ( acak / tidak beraturan ) dan sulit diprediksi.
  7. Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle.
Dengan memperhatikan karakteristik tersebut, metode penambangan yang umum diterapkan adalah tambang bawah tanah (underground) dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan yang tidak sistematis tanpa persiapan-persiapan penambangan (development works) dan arah penggalian hanya mengikuti arah larinya deposit bijih. Oleh karena itu ukuran lubang (stope) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran deposit bijih di tempat itu
Cara penambangan ini umumnya tanpa penyanggaan yang memadai dan penggalian umumnya dilakukan tanpa alat-alat mekanis. Metode tambang emas seperti ini umum diterapkan di berbagai daerah operasi tambang rakyat di Indonesia, seperti di Ciguha,Pongkor-Bogor; GunungPeti,Cisolok-Sukabumi; Gunung Subang,Tanggeung-Cianjur; Cikajang-Garut; Cikidang,Cikotok-Lebak; Cineam-Tasikmalaya; Kokap-Kulonprogo; Selogiri-Wonogiri; Punung-Pacitan; Tatelu-Menado; BatuGelas,RataTotok-Minahasa; Bajuin-TanahLaut; Perenggean-PalangkaRaya; Ketenong-Lebong; dan lain-lain.
Kegunaan emas
Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara, diperdagangkan dalam bentuk koin, batangan dan perhiasan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 






Ada dua cara memurnikan (ekstraksi) emas:
Ekstraksi emas
Amalgamasi
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (au – hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas (free native gold).
Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. (Perlu diingat Air Raksa amat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan) Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara au-ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.
 
Sianidasi
Proses sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah nacn, kcn, ca(cn)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah nacn, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan au dan ag adalah sebagai berikut:
4Au + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Au(CN)2- + 4OH-
4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Ag(CN)2- + 4OH-

pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk zn (zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2

Penggunaan serbuk zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu mg, al, zn, cu, au, ag, hg, pb, fe, pt.
Setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya zn yang dapat mendesak au dan ag, tetapi cu maupun al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk zn ini disebut “proses merill crowe”.
dibawah ini adalah teknik pengolahan emas dengan berbagai cara
Dengan cara sianida
Cara kerja
  1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga
  2. menjadi tepung (mesh + 200).
  3. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan h2o (2/3 dari
  4. bahan).
  5. Tambahkan tohor (kapur) hingga ph mencapai 10,2 – 10,5 dan kemudian
  6. tambahkan nitrate (pbno3) 0,05 %.
  7. Tambahkan sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga ph
  8. larutan (10 – 11) dengan (t = 85 derajat).
  9. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga (t= 48h), kemudian di saring.
  10. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi bullion atau gunakan. (metode 1)
  11. Metode merill crow (dengan penambahan zink anode / zink dass), saring lalu
  12. dimurnikan / dibakar hingga menjadi bullion. (metode 2)
  13. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m), kemudian di bilas dengan h2o selama (t = 2j) pada (t = 80 – 90 derajat).
  14. Lakukan proses pretreatment dengan menggunakan larutan sianid 3 % dan soda
  15. (naoh) 3 % selama (t =15 – 20m) pada (t = 90 – 100o).
  16. Lakukan proses recycle elution dengan menggunakan larutan sianid 3 % dan soda
  17. 3 % selama (t = 2.5 j) pada (t = 110 – 120 derajat).
  18. Lakukan proses water elution dengan menggunakan larutan h2o pada (t = 110 –
  19. 120o) selama (t = 1.45j).
  20. Lakukan proses cooling.
  21. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (v = 3) dan (a = 50) selama (t = 3.5j). (metode 3)

proses pemurnian (dari bullion) dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
1. metode cepatsecara hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan hno3 kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan hno3 selanjutnya saring aja dan dibakar.
2. metode lambatsecara hidrometallurgy plus electrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan h2so4 dan masukkan plat tembaga dalam larutan kemudian masukkan bullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses hidrolisis dimana perak akan larut dan menempel pada plat tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu masing-masing dilebur kembali.
Proses pengolahan emas dengan sistem perendaman
bahan ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 tonformula kimia1. Nacn = 40 kg2. H2o2 = 5 liter3. Kostik soda/ soda api = 5 kg4. Ag no3 =100 gram5. Epox cl = 1 liter6. Lead acetate = 0.25 liter (cair)/ 1 ons (serbuk)7. Zinc dass/ zinc koil = 15 kg8. H2o (air) = 20.000 liter
Proses perendaman
• perlakuan di bak i (bak kimia)1. Nacn dilarutkan dalam h2o (air) ukur pada ph 72. Tambahkan costik soda (+ 3 kg) untuk mendapatkan ph 11-123. Tambahkan h2o2, ag no3, epox cl diaduk hingga larut, dijaga pada ph 11-12
• perlakuan di bak ii (bak lumpur)
  1. Ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton dimasukkan ke dalam bak
  2. Larutan kimia dari bak i disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan ke bak ii untuk merendam lumpur ore selama 48 jam
  3. Setelah itu, air/ larutan diturunkan seluruhnya ke bak i dan diamkan selama 24 jam, dijaga pada ph 11-12. Apabila ph kurang untuk menaikkannya ditambah costic soda secukupnya
  4. Dipompa lagi ke bak ii, diamkan selama 2 jam lalu disirkulasi ke bak i dengan melalui bak penyadapan/ penangkapan yang diisi dengan zinc dass/ zinc koil untuk mengikat/ menangkap logam au dan ag (emas dan perak) dari larutan air kaya
  5. Lakukan sirkulasi larutan/ air kaya sampai zinc dass/ zinc koil hancur seperti pasir selama 5 – 10 hari
  6. Zinc dass/ zinc koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam wadah untuk diperas dengan kain famatex
  7. Untuk membersihkan hasil filtrasi dari zinc dass atau kotoran lain gunakan 200 ml h2so4 dan 3 liter air panas
  8. Setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion

Proses Pembentukan gunung Laut

Akibat adanya arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer, menyebabkan kerak bumi (crust) mengalami pergerakan (Gbr. 3). Ada yang mengalami pergerakan konvergen, divergen, dan transform plate boundary.
Gbr. 4. Pergerakan lempeng samudera (mid-ocean ridges).
Gunung api bawah laut terbentuk pada pada daerah “Pemekaran Kerak Samudera (zona divergen). Karena adanya arus konveksi yang berlawanan (saling bertolak belakang), menyebabkan kedua lempeng semakin menjauh (Gbr. 4). Pada proses ini menyebabkan zona pemekaran menjadi tipis. Hal ini menyebabkan cairan pijar (magma) dari lapisan astenosfer menembus dan menerobos kerak melalui zona yang tipis. Karena pengaruh pendinginan secara tiba-tiba akibat temperatur yang sangat berbeda, menyebabkan magma ini membeku secara tiba-tiba dan membentuk gugusan gunung api bawah laut yang masih aktif. Pada umumnya pada daerah gugusan gunung api bawah laut dijumpai lava bantal akibat pembekuan yang secara tiba-tiba kontak dengan air  (Gbr. 5). Pada umumnya, gunung api yang terbentuk pada zona ini mempunyai ukuran yang cukup besar. Pembentukan gugusan gunung api bawah laut berada pada sepanjang daerah pemekaran lantai dasar samudera (Gbr. 6).
Gbr. 5. Lava bantal yang merupakan hasil proses pembekuan magma secara tiba-tiba akibat kontak dengan air.
Gbr. 6. Ilustrasi gugusan gunung api bawah laut di sepanjang zona pemekaran lantai dasar samudera (zona divergen).

Metamorfosis Kupu-Kupu

Metamorfosis Kupu-kupu dan Maknanya dalam Kehidupan

SENIN, 19 NOVEMBER 2012

            Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai ari telur yang di letakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.
► TELUR
Telur akan menetas antara 3 – 5 hari, larva akan berjalan ke pinggir daun tumbuhan inang dan memulai memakannya. Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
LARVA (ULAT)
► Setelah menetas larva akan mencari makan Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
► Jumlah pergantian kulit selama hidup larva umumnya 4 – 6 kali, dan periode antara pergantian kulit (molting) disebut instar.
► Larva kupu-kupu bervariasi dalam bentuk, tetapi pada sebagian besar berbentuk silindris, dan terkadang memepunyai rambut, duri, tuberkel atau filamen.
► Ketika larva mencapai pertumbuhan maksimal, larva akan berhenti makan, berjalan mencari tempat berlindung terdekat, melekatkan diri pada ranting atau daun dengan anyaman benang. Larva telah memasuki fase prepupa dan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa.
Pupa ( kepompong)
► Fase pupa kalau dilihat dari luar seperti periode istirahat, padahal di dalam pupa terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna. Pupa pada umumnya keras, halus dan berupa suatu struktur tanpa anggota tubuh. Pada umumnya pupa berwarna hijau, coklat atau warna sesuai dengan sekitarnya. (berkamuflase) . Pembentukan kupu-kupu di dalam pupa biasanya berlangsung selama 7 – 20 hari tergantung spesiesnya
Kupu-kupu
► Setelah keluar dari pupa, kupu-kupu akan merangkak ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung ke bawah dan mengembang secara normal. Segera setelah sayap mengering,mengembang dan kuat, sayap akan membuka dan menutup beberapa kali dan percobaan terbang.
► Fase imago atau kupu-kupu adalah fase dewasa
 cr:http://anugrahjuni.wordpress.com/biologi-in/metamorfosis-kupu-kupu/

             Secara ilmiah dapat di katakan bahwa kupu-kupu adalah hewan yang mengalami metamorfosis yang sempurna, dan dalm kehidupan daur hidup kupu-kupu yang sempurna inilah yang ketika kita amati dan telaah ternyata memiliki makna mendalam dalam kehidupan.
ktika kita bicara tentang kupu-kupu yang ada dalam benak kita adalah "INDAH". kupu-kupu memang hewan yang indah,,namun untuk menuju keindahannya ada langkah yang harus ia tempuh atau lalui hal tersebut adalah:
  • di cela, di cemooh, bahkan ulat di anggap hama dan d basmi
  • berpuasa saat ia menjadi kepompong
  •  berjuang untuk terbang dan mencapai keindahannya 
  • bereproduksi untuk melestarikan keturunanya 
             Sebuah perjuangan yang sangat luar biasa,kita dapat mengambil sebuah makna dalam hidup kita,,ketika kita menuju sebuah impian atau cita-cita maka di perlukan sebuah usaha,meskipun pada awalnya kita jatuh,di hina,di cemooh,dengan kesabaran yang kita miliki suatu saat kita pasti dapat menemukan sebuah impian yag ingin kita tuju yaitu kesuksesan,,maka kita akan menjadi seseorang yang mencapai keindahan pada waktunya,,dan mewariskannya pada anak cucu kita,,jatuh bangun adalah sebuah proses yang biasa untuk menjadi luar biasa. dan kesabaran adalah kunci untuk kita tetap teguh pada pendirian dan tidak berputus asa. Ikhlas,Tawakal dan Syukur kunci dari kita mencapai sebuah kata yaitu "SUKSES"
Sumber  :  http://hamidah211112.blogspot.com/2012/11/metamorfosis-kupu-kupu-dan-maknanya.html

Pengertian dan penyebab terjadinya Hujan Asam

 

Pengertian (Arti) dan Penyebab Terjadinya Hujan asam
(Pengertian (Arti) dan Penyebab Terjadinya Hujan asam) – Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar difikirkan oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur mempengaruhi kehidupan manusia.
Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris (Anonim, 2001). Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam. Hujan asam juga bisa diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.
Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Penyebab Terjadinya Hujan Asam
Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik.
Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).

Prinsip Kerja Kapal Selam

Prinsip Kerja Kapal Selam ( HUKUM ARCHIMEDES)

bagaimana cara kerja kapal selam? mengapa kapal selam bisa mengapung dan tenggelam ?|
Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.
archi 2
Ternyata kapal selam menggunakan prinsip penerapan Hukum Archimedes( pelajaran fisika smp, sma) yang tekait dengan terapung, melayang dan tenggelam. Kapal selam memiliki beberapa bagian yang membuat kapal selam dapat melayang dan terapung di dalam air, bagian-bagian tersebut yaitu :
  • Tangki Ballast berfungsi untuk menyimpan udara dan air.
  • Katup udara, berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam ballast (tangki).
  • Katup air, berfungsi untuk memasukkan air ke dalam ballast (tangki).
  • Tangki Kompresor udara, yang berfungsi memompa air keluar dari ballast dan diganti dengan udara.
Prinsip Kerja Kapal Selam
Kapal selam di desain memiliki tanki balast (trim), Tanki balast berfungsi menyimpan udara dan air. Ketika kapal selam siap untuk menyelam, katup-katup besaryang dikenal sebagai “kingstons”, yang terletak di dasar tangkibalas, dibuka untuk membiarkannya masuk ke laut. Udara di dalam tangki keluar melalui katup-katup pada bagian atas, yang dikenal sebagai “lubang-lubang angin”. Kapal selam itu masuk ke dalam air. Ketika kapal selam siap untuk muncul ke permukaan, lubang-lubang angin ditutup dan tekanan udara didorong masuk ke dalam tangki-tangki. Hal ini meniup air kembali melalui kingstons, dan kapal selam itu pun naik.
archi1
Dapat dikatakan bahwa tangki ballast ketika berisi udara berfungsi sebagai pelampung kapal selam sehingga kapal selam dapat terapung. Syarat benda dapat melayang di dalam air adalah ketika gaya apung benda sama besar dengan berat benda tersebut. Kapal selam ketika akan menyelam, membuka katup air  dan menutup katup udara sehingga air laut masuk ke dalam tangki ballast dan membuat berat kapal selam bertambah serta tenggelam hingga ke kedalaman yang diinginkan. Karena masih memiliki udara dari tangki kompresor udara, kapal selam dapat menyeimbangkan gaya apung dengan beratnya. Namun, kapal selam akan pecah dan hancur jika terlalu dalam menyelam karena sesuai prinsip tekanan hidrostatis yaitu, semakin dalam masuk ke dalam air maka tekanan hidrostatisnya akan semakin besar.
archi3      images
Ketika kapal selam akan naik ke atas permukaan air, kapal selam membuka katup udara sehingga air di dalam tangki ballast terpompa keluar dan kapal selam akan terdorong naik.

Fisika Menjawab , Kenapa Langit Berwarna Biru ?


Mengapa langit berwarna biru pada siang hari dan merah-kuning pada sore hari, sedangkan warna matahari kadang terlihat putih, kuning, dan merah pada waktu waktu yang berbeda? Saat mempelajari ilmu fisika yang begitu luas, terutama fisika optik, jawabannya saya temukan dalam teori hamburan, khususnya hamburan elastis oleh partikel yang memiliki diameter dibawah satu persepuluh dari panjang gelombang penghamburnya (matahari). Fenomena hamburan elastis ini dikenal dalam dunia fisika dengan jargon Hamburan Rayleigh. Penjelasan singkatnya:

1. Matahari memancarkan gelombang elektromagnetik dalam semua spektrum cahaya tampak, mulai dari mejikuhibiniu yakni merah hingga ungu (dan non visibel semacam UV dan IR dll.) dengan spektum maksimal di ranah panjang gelombang biru.

2. Karena matahari memancarkan semua spektrum cahaya tampak jika tidak ada partikel penghambur, warna matahari akan tampak putih (gabungan semua warna). Ini sebabnya astronot di luar angkasa melihat matahari berwarna putih (Tidak semua bintang berwarna putih, tergantung temperaturnya) dan ruang angkasa didominasi warna hitam.

3. Saat cahaya putih ini memasuki atmosfer bumi ia akan dihamburkan secara elastis oleh partikel nitrogen dan oksigen di atmosfer. Elastis artinya tidak ada perubahan penjang gelombang yang datang dengan yang dihamburkan (energi tetap). Karena diameter partikel penghambur ini lebih kecil dari sepersepuluh panjang gelombang matahari, proses fisika yang terjadi adalah hamburan Rayleigh

4. Menurut teori hamburan Rayleigh, intensitas hamburan berbanding terbalik dengan panjang gelombang pangkat empat penghamburnya (matahari), artinya semakin kecil panjang gelombang semakin besar intensitas hamburannya. Karena panjang gelombang biru dan violet lebih kecil dari warna lainnya dan karena spektrum matahari maksimal di panjang gelombang biru maka dari semua rentang visibel yang dihamburkan oleh atmosfer kita akan melihat campuran yang paling dominan yakni banyak sekali biru plus violet plus sedikit warna warna lainnya yang kemudian tampak sebagai biru cerah.

5. Warna matahari di siang hari sering terlihat kuning, ini disebabkan kita melihat spektrum putih matahari yang sudah melewati partikel penghambur dengan banyak hamburan di warna biru dan violet sehingga warna matahari yang terlihat bukan putih tetapi kekuningan (putih minus biru-violet).

6. Pada jarak dekat (misalnya vertikal dengan matahari) warna matahari akan tampak lebih putih, ini disebabkan cahaya matahari yang mengenai mata kita tidak banyak melewati partikel penghambur sehingga masih mengandung campuran semua warna (putih).

7. Pada saat kabut partikel gas atau debu di udara (diameter lebih dari sepersepuluh panjang gelombang sehingga bukan hamburan elastis) menyerap dan memblokir warna dominan biru yang dihamburkan oleh nitrogen dan oksigen sehingga di beberapa tempat hamburan biru tidak sampai ke mata kita.

8. Awan terlihat putih karena partikel uap air memiliki diameter diatas sepersepuluh panjang gelombang matahari sehingga yang terjadi adalah hamburan yang tidak bergantung secara dominan pada panjang gelombang. Dalam fisika ini dikenal sebagai teori hamburan Mie, sehingga ketika partikel awan terkena sinar putih matahari ia akan menghamburkannya dalam warna putih sehingga tampak putih oleh pengamat.

9. Pada sore hari matahari berada didekat horizon sehingga jarak tempuh ke pengamat lebih jauh. Semakin jauh jarak tempuh maka semakin banyak panjang gelombang biru, violet yang dihamburkan (seperti ketimun yang dipotong miring), dan warna hijau dan merah yang sebelumnya sedikit dihamburkan kini mulai signifikan.

10. Pada sore hari warna matahari akan terlihat merah atau oranye karena cahaya matahari yang sampai ke mata kita kini sudah dikurangi panjag gelombang biru, violet, dan hijau, plus bisa juga sedikit oranye sehingga awalnya tampak oranye, dan kemudian merah di mata pengamat.

11. Warna langit kuning kemerahan di sore hari karena keberadaan molekul debu dan partikel kecil disekitar matahari yang memantulkan cahaya matahari. Saat cahaya ini menempuh jalan menuju mata kita, panjang gelombang pendek (biru dan violet) dihamburkan keluar sehingga yang sampai adalah panjang gelombang yang lebih panjang yakni ada yang merah, oranye, dan kuning bercampur baur membentuk sunset beauty.

Sumber